Download Superman Is Dead MP3 :
Bhinekka Tunggal Ika In Rock N Roll Way, Boogie Woogie Psychobilly, PERSIB 1933
Friday, October 26, 2012
Thursday, March 1, 2012
Superman Is Dead
Superman Is Dead (disingkat SID) adalah sebuah grup musik dari Bali, bermarkas di Poppies Lane II - Kuta. Grup musik ini beranggotakan tiga pemuda asal Bali, yaitu: Bobby Kool sebagai gitaris dan vokalis, Eka Rock sebagi bassis, dan Jerinx sebagai drummer.
Pada awal mula kemunculan, sekitar akhir tahun 1995, SID terpengaruh gaya musik dari band-band asing seperti Green Day dan NOFX. Di kemudian hari, inspirasi musikal SID bergeser ke genre Punk 'n Roll à la grup musik Supersuckers, Living End dan Social Distortion.
Penggemar Superman Is Dead disebut Outsiders bagi yang laki-laki dan Lady Rose bagi yang perempuan.
Sejarah
Superman Is Dead yang biasanya dipanggil SID terbentuk pada tahun 1995. Awal mula terbentuknya SID (Superman Is Dead) dimotori oleh anggota band heavy metal thunder bernama Ari Astina sering dipanggil Jerinx yang ingin membentuk band baru. Dan drummer band new wave punk diamond clash Budi Sartika yg biasa dipanggil Bobby Kool yang ingin menjadi gitaris dan vokalis.
Jerinx dan Bobby bertemu di Kuta Bali. Kedua orang itu kemudian sepakat untuk membentuk sebuah band. Pada saat itu bass masih diisi oleh additional bassist bernama Ajuzt. Band mereka pada awalnya membawakan lagu-lagu dari Green Day.
Hari berganti hari datanglah personil baru yang bernama Eka Arsana panggilannya Eka Rock. Eka menjadi resmi sebagai personil SID. Dulu nama bandnya bukan Superman Is Dead tetapi Superman Is Silver Gun. Kemudian karena nama Superman Is Silver Gun kurang cocok bergantilah menjadi Superman Is Dead atau SID. Superman Is Dead mempunyai arti yaitu bahwa manusia yang sempurna hanyalah illusi belaka dan imajinasi manusia yang tidak akan pernah ada.
![]() |
Eka Rock |
Nama : Eka Arsana/Eka Rock
Tempat/tgl lahir : Negara, 8 Februari 1975
Pendidikan : Sastra Inggris, Faksas Unud
Posisi : Bassis
![]() |
Bobby Kool |
Nama : Budi Sartika/Bobby Kool
Tempat/tgl lahir : Denpasar, 8 September 1977
Pendidikan : Sastra Inggris, Faksas Univ. Warmadewa Denpasar
Pososi : Vokal/Gitaris
![]() |
JRX |
Nama : Ari Astina/Jerinx
Tempat/tgl lahir : Kuta, 10 Februari 1977
Pendidikan : Fakultas Ekonomi, Undiknas Denpasar
Posisi : Drummer
Wednesday, February 29, 2012
Superman Is Dead Rilis Album Dalam Bentuk Vinyl
Kapanlagi.com - 17 Tahun berkarya dirasa cukup oleh trio punk rock asal Bali, Superman Is Dead untuk merilis album terbaiknya. Mereka berencana untuk merilis dan memasukkan karya mereka dari tahun 1997 hingga tahun 2009.
Uniknya format yang mereka gunakan bukanlah format CD seperti biasanya. Band yang pernah mengisi di panggung musik bergengsi Warped Tour ini akan meluncurkan albumnya dalam bentuk vinyl atau piringan hitam versi long play atau LP.
Meski berencana untuk merilis di akhir tahun 2011, namun album ini bisa terwujud dan akan dirilis pada Februari 2012. Album yang bertajuk 1997-2009 ini hanya dicetak terbatas sebanyak 1000 keping atau sedikit di atasnya..
Melihat pasar dengan penjualan yang lesu seperti ini, terlebih dirilis dalam bentuk vinyl, sepertinya tak membuat khawatir Jerinx, Eka dan Bobby. Baginya album ini akan menjadi album yang bisa dikoleksi. selain itu akan memudahkan fans mereka yang berada di luar negeri yang masih menggunakan vinyl.
Sepertinya Superman is Dead tengah menyiapakan untuk merambah lebih jauh musik internasional. terlebih band ini juga berhasil masuk dalam peringkat tembang Billboard.
Superman Is Dead Rilis Vinyl Untuk Kepuasan Batin
Kapanlagi.com - Merosotnya penjualan fisik sepertinya tak berpengaruh bagi Superman Is Dead. Nekatnya, mereka malah merilis diskografi yang diberi tajuk 1997-2009 bukan dalam bentuk CD atau tape melainkan piringan hitam yang jarang orang memiliki pemutarnya. Bagi band pengusung punk asal Bali ini rilisan diskografi dalam bentuk PH atau vinyl ini merupakan suatu kepuasan batin tersendiri.
"Mungkin yang kita cari adalah kepuasan batin aja, karena band kita udah benar-benar terbentuk. Kita terima kasih sekali dengan Sony karena mendukung proyek ini," papar Jerinx.
Selain kepuasan batin, penggebuk drumer ini menambahkan bahwa mereka sendiri juga senang dengan benda klasik/vintage. Selain itu banyak band yang menjadi idol mereka merilis dalam format vinyl.
"Pertama kita suka hal vintage, rata-rata band yang kita hormati juga mengeluarkan vinyl. Bentuknya juga besar jadi ada nilainya gitu," ujarnya saat dijumpai di kantor Sony Music, Jl. Johar No.13 Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/2).
Lantas dengan dirilis dalam bentuk vinyl, akankah penjualan fisik akan terdongkrak, terlebih saat ini penjualan fisik sangat merosot? "Mungkin ini bisa jadi semacam proyek percontohan, kalau proyek ini bekerja dan feedbacknya bagus mungkin akan jadi fenomena. Tapi lihat aja nanti, mudah-mudahan bisa sukses," tukasnya. (kpl/ato/faj)
Superman Is Dead, Rilis Vinyl Adalah Pencapaian
Kapanlagi.com - Langkah berani ditempuh oleh Superman Is Dead (SID) dalam merilis album diskografinya. Mereka pun merilis dalam format vinyl atau piringan hitam dan dicetak terbatas hanya untuk para kolektor saja. Bagi SID ini merupakan suatu pencapaian karir mereka selama ini sekaligus sebagai wiujud rasa bangga sebagai band yang tetap eksis dan bermain musik di luar jalur mainstream.
"Sebagai band yang memainkan musik yang tidak terlalu mainstream dan dari Bali. Kita merasa dengan kondisi yang dimiliki, yang kita capai sekarang, kita cukup bangga. Makanya kita ngerasa udah layak punya ini dan kita mencari apa lagi yang layak untuk ini," ujar Jerinx.
Jerinx menambahkan bahwa dia tak khawatir dengan penjualan album ini meningkat penjualan fisik saat ini sangat susah. SID sendiri merasa sama karena dia sudah memiliki pembeli yang siap membeli vinyl ini.
"Kalau segmennya, akan terbagi dua. Indonesia biarpun kecil ada komunitas kolektor. Pertama adalah untuk penggemar SID yang benar-benar loyal. Kebanyakan pendengar kita itu masih sekolah, kita pengen mereka menangkap esensi dari vinyl ini," paparnya.
Lebih lanjut Jerinx mengatakan jika proyek ini berhasil maka akan menjadi sebuah fenomena tersendiri dalam dunia perilisan di Indonesia.
"Kalau proyek ini bekerja dan feedbacknya bagus mungkin akan jadi fenomena. Tapi lihat aja nanti, mudah-mudahan bisa sukses," tukasnya saat dijumpai di kantor Sony Music, Jl. Johar No. 13 Menteng, Jakarta Pusat (23/2). (kpl/ato/faj)
Kapanlagi.com - 17 Tahun berkarya dirasa cukup oleh trio punk rock asal Bali, Superman Is Dead untuk merilis album terbaiknya. Mereka berencana untuk merilis dan memasukkan karya mereka dari tahun 1997 hingga tahun 2009.
Uniknya format yang mereka gunakan bukanlah format CD seperti biasanya. Band yang pernah mengisi di panggung musik bergengsi Warped Tour ini akan meluncurkan albumnya dalam bentuk vinyl atau piringan hitam versi long play atau LP.
Meski berencana untuk merilis di akhir tahun 2011, namun album ini bisa terwujud dan akan dirilis pada Februari 2012. Album yang bertajuk 1997-2009 ini hanya dicetak terbatas sebanyak 1000 keping atau sedikit di atasnya..
Melihat pasar dengan penjualan yang lesu seperti ini, terlebih dirilis dalam bentuk vinyl, sepertinya tak membuat khawatir Jerinx, Eka dan Bobby. Baginya album ini akan menjadi album yang bisa dikoleksi. selain itu akan memudahkan fans mereka yang berada di luar negeri yang masih menggunakan vinyl.
Sepertinya Superman is Dead tengah menyiapakan untuk merambah lebih jauh musik internasional. terlebih band ini juga berhasil masuk dalam peringkat tembang Billboard.
Superman Is Dead Rilis Vinyl Untuk Kepuasan Batin
Kapanlagi.com - Merosotnya penjualan fisik sepertinya tak berpengaruh bagi Superman Is Dead. Nekatnya, mereka malah merilis diskografi yang diberi tajuk 1997-2009 bukan dalam bentuk CD atau tape melainkan piringan hitam yang jarang orang memiliki pemutarnya. Bagi band pengusung punk asal Bali ini rilisan diskografi dalam bentuk PH atau vinyl ini merupakan suatu kepuasan batin tersendiri.
"Mungkin yang kita cari adalah kepuasan batin aja, karena band kita udah benar-benar terbentuk. Kita terima kasih sekali dengan Sony karena mendukung proyek ini," papar Jerinx.
Selain kepuasan batin, penggebuk drumer ini menambahkan bahwa mereka sendiri juga senang dengan benda klasik/vintage. Selain itu banyak band yang menjadi idol mereka merilis dalam format vinyl.
"Pertama kita suka hal vintage, rata-rata band yang kita hormati juga mengeluarkan vinyl. Bentuknya juga besar jadi ada nilainya gitu," ujarnya saat dijumpai di kantor Sony Music, Jl. Johar No.13 Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/2).
Lantas dengan dirilis dalam bentuk vinyl, akankah penjualan fisik akan terdongkrak, terlebih saat ini penjualan fisik sangat merosot? "Mungkin ini bisa jadi semacam proyek percontohan, kalau proyek ini bekerja dan feedbacknya bagus mungkin akan jadi fenomena. Tapi lihat aja nanti, mudah-mudahan bisa sukses," tukasnya. (kpl/ato/faj)
Superman Is Dead, Rilis Vinyl Adalah Pencapaian
Kapanlagi.com - Langkah berani ditempuh oleh Superman Is Dead (SID) dalam merilis album diskografinya. Mereka pun merilis dalam format vinyl atau piringan hitam dan dicetak terbatas hanya untuk para kolektor saja. Bagi SID ini merupakan suatu pencapaian karir mereka selama ini sekaligus sebagai wiujud rasa bangga sebagai band yang tetap eksis dan bermain musik di luar jalur mainstream.
"Sebagai band yang memainkan musik yang tidak terlalu mainstream dan dari Bali. Kita merasa dengan kondisi yang dimiliki, yang kita capai sekarang, kita cukup bangga. Makanya kita ngerasa udah layak punya ini dan kita mencari apa lagi yang layak untuk ini," ujar Jerinx.
Jerinx menambahkan bahwa dia tak khawatir dengan penjualan album ini meningkat penjualan fisik saat ini sangat susah. SID sendiri merasa sama karena dia sudah memiliki pembeli yang siap membeli vinyl ini.
"Kalau segmennya, akan terbagi dua. Indonesia biarpun kecil ada komunitas kolektor. Pertama adalah untuk penggemar SID yang benar-benar loyal. Kebanyakan pendengar kita itu masih sekolah, kita pengen mereka menangkap esensi dari vinyl ini," paparnya.
Lebih lanjut Jerinx mengatakan jika proyek ini berhasil maka akan menjadi sebuah fenomena tersendiri dalam dunia perilisan di Indonesia.
"Kalau proyek ini bekerja dan feedbacknya bagus mungkin akan jadi fenomena. Tapi lihat aja nanti, mudah-mudahan bisa sukses," tukasnya saat dijumpai di kantor Sony Music, Jl. Johar No. 13 Menteng, Jakarta Pusat (23/2). (kpl/ato/faj)
Subscribe to:
Posts (Atom)